KH.Abdul GHOFUR
Kyai 1000 solusi munkin itu yang pantas dan yang tepat untuk menyebut Kyai pondok pesantren Sunan drajat ini,sikap ramah dan bersahaja dalam penampilan selalu melekat keseharian beliau,beribu-ribu masalah telah beliau berikan terhadap berbagai masalah masyarakat dengan jitu sebagai wujud pengabdian beliau keppada masyarakat dan agama islam,ingin lebih jelas mengenal siapa KH.Abdul Ghofur yang menjadi tokoh Q-t…??Berikut profil beliau mulai sosok petarung hingga menjadi tumpuhan sejuta harapan problema masyarakat.
Sosok yang tidak asing lagi ini mempunyai nama lengkap Abdul Ghofur.Beliau dilahirkan pada tanggal 12 februari 1949 di Dusun Barjar anyar Desa Banjarwati Kecamatan paciran Kabupaten Lamongan.Beliau adalah putra ke tiga dari sepuluh bersaudara pasangan H..Marthokan dan Hj.Kayisami.Ayahnya adlah tokoh masyarakat yangmengabdikan dirinya untuk perjuanganislam,karena pada saat itu masyarakat Desa Banjarwati terjerumus dalam kesesatan seperti memuja pohon,dan makam.Bahkan tempat dimana Raden Qosim sunan drajat mendirikan pesantren dijadikan tempat pemujaan.Karena inilah H.Marthokan mendidik Abdul Ghofur kecil dalam dunia pesantren agar nantinya biza menjadi penerus dan sosok yang biza menerangi Desa Banjaranyar.
Masa kecil K.H.Abdul Ghofur dilaluinya dengan penuh perjuangan .Beliau bukanlah berasal dari keluarga yang kaya raya,tetapi kemauan keras beliau dalam mendalami ilmu pendidikan mengalahkan teman-temanya yang bergelimang dengan harta.Beliau tidak pernah putus asa,beliau juga terkenal sebagai sosok yang suka menolong teman-temannya yang membutuhkan pertolongan ,jiwa kepemimpinan beliau sudah nampak sejak kecil.Pendidikan dasar KH.Abdul Ghofur di tempuh di TK Tarbiyatut Tholabah Kranji slama 2 tahun,kemudian masuk sekolah dasar juga di daerah Kranji pada waktu pagi dan sore harinya belajar di Madrasah Ibtida’iyah kranji. Begitu juga Tsanawiyyahnya juga di tamatkan di pondok Tarbiyatuu Tholabah yang di asuh oleh KH.Baqir Adlan.Setelah lulus beliau melanjutkan sekolah menengah tingkat atas di Madrasah Aliyah Denanyar Jombang.
Perjalanan beliau dalam menuntut ilmu tidak terhenti begitu saja,setelah lulus dari MA,beliu meneruskan pendidikan di pondok Keramat dan pondok Sidogiri yang ada di Pasuruan pada tahun1965-1969.Setelah itu beliau melanjutkan pengembaraannya pada salah satu pesantren yang ad di Jawa tengah yaitu Sarang yang diasuh oleh KH.Zubair selama satu tahun .Disini beliau mendalami ilmu alat serta kajian- kajian fiqih.Beliau juga pernah mondok di PesantrenLirboyo kediri,Pondok Tretek(KH.Ma’ruf Zuwaeni)dan pesantren Raudlotul Qur’an(KH.Asy’ari)kediri pada tahun1970-1975.Di pesantren yang ada di Kediri inilah beliau mendalami ilmu pengobatan dan bela diri.Setelah dari pesantren KH.Abdul Ghofur mulai mengajar di madrasah Aliyah dan Tsanawiyyah Tarbiyatut Tholabah Kranji dimana disini dulu dia pernah ngangsuh Kaweruh.Disamping mengajar kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan menjadi rutinitas beliau,baik dalam lingkungan kecamatan atau kabupaten.Beliau juga menekunni dunia politik,budaya program perbaikan lingkungan baik darat maupun laut,dan juga ikut andil dalam pemberdayaan perekonomian kerakyatan terutama dalam peningkatan hidup petani,buruh serta nelayan.
Upaya beliau yang paling berat adalah menghidupkan kembali pesantren drajat yang tlah lama terkubu.Dengan melalui pendekatan seni,putra bapak Maarthokan ini mengajak masyarakat agar mau kembali menegakkan syariat islam lebih-lebih dari kalangan pemuda,beliau mendirikan club sepak bola,grub musik serta perguruan ilmu bela diri pencak silat yang diberi nama GASPI(Gabungan silat pemuda islam).Swtiap selesai mengajar silat tak lupa diselipi dengan pengajian dan pengarahan-pengarahan,setelah itu para urid GASPI diajak untuk mengambil pasir di laut untuk membangun pesantren beliau,terutama membangun gedung Madrasah Ibtida’iyah yang selama 10 tahun kegiatan menumpang di kediaman ibu.Muawanah.Selama berjuang beliau tidak luput dari ciboran sinis,olokan,cemo’oh dari masyarakat,namun itu tidak mengurangi se3mangat beliau dalam berjuang.Dari kegiatan inilah Pon-pes Sunan Drajat kembali bersinar dan nuansa keagamaan pun mewarnai kehidupan masyarakat Banjaranyar.
KH.Abdul Ghofur juga mendirikan berbagai usaha dipondok pesantren seperti koperasi pondok,usaha pengembangan jus mengkudu’’Sunan’’dan perkebunan mengkudu,indrusti pupuk,pembuatan air minum’’Quadrat’’,usaha peternakan sapi,usaha budi daya ikan lele,usaha penggergajian dan pengelolaan kayu,usaha pembuatan madu Asma’’Tawon Bunga’’,dan usaha border dan konveksi.Semua usaha ini digunakan sebagai sumber perekonomian pesantren,dengan adanya usaha ini pesantren biza membangun fasilitas-fasilitas pendidikan bagi para santri sehingga biza belajar dengan baik.Beliau juga mendirikan radio persada FM97,20 MHz yang digunakan untuk media dakwah.Pada tanggal 12 juni 2006,KH.Abdul Ghofur menjadi tamu kehormatan di istana Negara untuk menerima piala kalpataru sebagai Pembina lingkungan terbaik yang diberikan langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Beliau mendapatkan penghargaan Kalpataru karena telah mempelopori dalam menghutankan lahan kritis dengan tanaman mengkudu.Berkat usahanya,sekarang lahan kritis yang ada di empat kecamatan yang ada di lamongan yaitu kecamatan Mantup,Paciran,Ngimbang dan Sugio berhasil dihutankan dengan tanaman mengkudu hingga mencapai 1000 lahan kritis.Usaha yang mereka lakukan ternyata memberikan peluang bagi 8000 warga sekitar yang sebelumnya tidak termanfaatkan.Bapak presiden sangat terkesan dengan Kyai .Ghofur,sebab pimpinan pondok pesantren biasanya hanya berkonsentrasi di bidang agama ternyata juga mampu perhatian di bidang lingkungan.Apalagi mampu memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.
Kyai Ghofur juga merintis forum Komunikasi Pondok Pesantren Agrobisnis yang diketahuinya seajack 2001.Forum yang beranggotakan Pondok Pesantren seindonesia ini juga bekerja sama dengan organisasi seperti Himpinan Kerukunan Tani Indonesia dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhotul Ulama’.’’Saya ingin mengajak masyarakat supaya jangan memikirkan akhirat saja, tapi juga mikir dunia juga dengan mengembangkan pertanian, industri dan perikanan. Inikan perintah Al qur’an dan Hadits. Akhirat tidak akan sempurna jika duniawinya tidak ditata’’, ungkap beliau.
KH. Abdul Ghofur juga mendapatkan anugrah sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) terbaik se-jawa Timur dan UKM ramah lingkungan 2007 dari harian bisnis Indonesia di Surabaya pada tanggal 30 juni 2007 , beliau juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang ekonomi kerakyatan dari American InstitutOf Managemen Hawai Amerika.
Diselah-selah kesibukanya KH. Abdul Ghofur masih menyempatkan untuk mengajar para santrinya untuk melestarikan tradisi pesantren dan ajaran wali songo, maka beliau mengajarkan kitab Ikhya’ Ulumuddin, sebuah kitab karya Imam Al-Ghojali kepada para santrinya , tetapi khusus kitab ini di khususkan untuk para santrinya yang telah tamat dari tingkatan Sekolah Menengah Atas. Sedangkan untuk pengajian santri yang bersifat untuk kalangan umum mulai dari tingkatan Madrasah Tsanawiyah dan kalangan masyarakat umum dilaksanakan pada malam jum’at. Kitabnya adalah Karangan beliau sendiri yang berupa selembaran kertas.
By:rohana.ChocolatoS